By. Muh. Imam Sanusi al-Khanafi Tradisi yang hingga kini masih mengakar kuat dalam dunia pesantren ialah ro’an. Dalam bahasa pesantren, kata ro’an sendiri merupakan penggalan kata dari bahasa arab “tabarukan atau ngalap berkah”. Karena lahjah (gaya bahasa) Jawa yang sudah membumi, maka kata “rukan” berubah menjadi “ro’an”. Di pesantren sendiri, santri sangat melekat dengan adanya berkah. Mereka meyakini dengan segenap jiwa dan raga apabila berkah senantiasa membawa ketenangan dan ketentraman hidup, baik di dunia hingga di akhirat nanti. Berkali-kali kiai mengingatkan kepada santri, berkah itu tidak mengenal kaya dan miskin. Walaupun sederhana, Apabila hidupnya diselimuti keberkahan, maka Allah senantiasa memberikan kemudahan disaat kesulitan. Sebaliknya, meskipun kaya tapi hidupnya tidak penuh berkah, maka hidupnya senantiasa tidak tenang dan kurang puas. Aktivitas ro’an merupakan salah satu wasilah untuk mendapatkan keberkahan. Biasanya, kegiatan ini dilaksanakan pada w...