By. Muh. Imam Sanusi Al Khanafi
Ada sebuah kisah mengenai sesosok figur istri Nabi yang perlu dijadikan pijakan, terutama bagi kaum hawa dalam berumah tangga. saya ambil contoh, perjalanan cinta Ummu Salamah R.A dalam melakoni hidupnya dengan sang pemberi syafaat, Nabi Saw.
Abi Umayyah Ibn al-Mughirah, yang lebih akrab disapa dengan Ummu Salamah, merupakan wanita yang memiliki kepribadian yang konsekuen. Pasca meninggalnya Abu Salamah (suami Ummu Salamah) pada bulan jumadil-Ula, kala masa Iddahnya sudah berlalu, Nabi Saw menyuruh Umar bin Khatab untuk meminangnya. jawaban eksotisnya," saya merupakan wanita yang sudah memiliki anak dan pencemburu." Itulah perkataan yang seolah-olah ia menolak dengan cara halus.
selanjutnya, Nabi Saw maju untuk meminangnya. jawaban eksotisnya," saya merupakan wanita pencemburu, saya takut melakukan sesuatu yang berakibat menerima siksa-Nya. Apalagi sudah berumur dan memiliki anak." Dengan Nada yang cantik dan mempesona, Nabi sedikit memberikan muqaddimah awal untuk meyakinkan jiwanya. "Allah akan menghilangkan kecemburuan itu. Adapun soal usia, akupun juga serupa dengan yang engkau katakan. sedang masalah anak, anak-anakmu juga anak-anakku." Begitulah kurang lebih perkataan beliau. akhirnya, Ummu Salamah menerima pinangan beliau.
Ummu Salamah dikenal sebagai seorang wanita yang cantik. Sekelas Aisyah pun sampai cemburu dengannya. Dengan nada menghibur, Hafshah (Istri Nabi) menceritakan ke Aisyah apabila usianya sudah berumur.
Kecantikan yang muncul darinya tidak tertuju kepada wajahnya atau parasnya. Konsentrasinya dalam melayani Kanjeng Nabi merupakan manifestasi dari wujud kecantikan batiniahnya.
Selain berparas cantik, pelayanannya terhadap Nabi memunculkan aroma sakinah, Mawaddah, dan ar-Rahmah. Bentuk kehormatannya kepada sang suami, ia sampai menitipkan anak-anaknya kepada pengasuh untuk memberikan wejangan yang harmonis dan romantis kepada Nabi. Bukannya ia mengabaikan anak-anaknya, ini merupakan wujud tawadu'nya kepada Nabi Saw. Dengan pendidikan Nabi, anak-anaknya berhasil menjadi pribadi yang cerdas, misalnya Zainab.
Tidak hanya pelayanannya, ia merupakan Istri Nabi yang memiliki kecerdasan. Dikisahkan, dengan kecerdasannya, ia berhasil mendamaikan sukunya (Bani Makhzum) dengan Nabi Saw. Suku tersebut pada awalnya mendukung orang-orang Musyrik untuk melawan Nabi Saw. Dengan kecerdasan dan kebijakannya, ia berhasil menyelesaikan masalah tersebut.
Ummu Salamah merupakan tipe wanita yang memiliki kecantikan, pelayanan, dan kecerdasan yang mampu mengikat hati Nabi. Hal itulah yang menjadikan istri-istri lainnya menahan kecemburuan terhadapnya. Ia merupakan salah satu istri Nabi yang memiliki murid banyak. Sebab, dilain sisi sebagai istri Nabi, ia juga menjadi informan atau rujukan sejarah bagi para pakar ilmuan hadis, seperti Anas bin Malik, Abu Sa'id Al Khudri.
Itulah keistimewaan Ummu Salamah, dengan pernikahannya bersama Kanjeng Nabi, ia bisa menjadi perekam sejarah kehidupan dan pendidikan Nabi, sehingga rahasia kehidupan Nabi bisa dijadikan pijakan oleh umat Manusia.
Komentar
Posting Komentar