By. Muh. Imam Sanusi al-Khanafi
Persiapan menuju tatanan kehidupan normal di semua pesantren, khususnya provinsi Jawa Timur mulai digodok secara matang demi kesuksesan dan
kelancaran menyongsong ajaran baru kegiatan ta’lim dan ta’alum santri. Tak
terkecuali, Pondok Pesantren Terpadu al-Kamal Blitar. Kegiatan pembelajaran
santri dipastikan aktif kembali pada tanggal 12 Juli 2020. Pengurus satgas
covid-19 tiap depertemen sudah mempersiapkan secara matang kesiapan ikhtiar
dhahiriah, sesuai dengan persyaratan yang mencakup aturan dan kebijakan new
normal dari pemerintah kabupaten Blitar.
Pada tanggal 30 juni 2020, dengan keyakinan kuat dan kesiapan yang begitu
matang, Pesantren mengadakan rapat koordinasi dan sosialisasi satgas percepatan
penanganan covid-19 bersama pemerintah kabupaten Blitar. Rapat ini dihadiri oleh
kapolres, camat wonodadi, akabri, dinas kesehatan dan tokoh penting semua unit yang
berada di lingkungan Pesantren. Acara dibuka dengan susunan yang sesuai adat
Pesantren, yakni diawali dengan pembukaan, bacaan ayat suci al-Qur’an,
sambutan-sambutan, rapat koordinasi, dan doa.
Dalam rapat ini, Kiai memberikan gambaran kepada para undangan yang
hadir, khususnya kepada pemerintah kabupaten Blitar apabila Pesantren
dengan sangat serius telah mempersiapkan new normal sesuai prosedur.
Bentuk kesungguhan pengasuh dalam menyikapi new normal ialah, beliau terjun
langsung ke lapangan untuk mengkroscek kinerja tiap departemen. Dana yang
dianggarkan dalam menghadapi tatanan baru tidak main-main. Asalkan santri bisa kembali belajar, pengasuh siap mengeluarkan dana, walaupun itu
begitu besar. Dana yang sudah dianggarkan digunakan untuk memfasilitasi sarana dan
prasarana, seperti penyediaan westafel di berbagai titik semua asrama,
membangun tempat lumbung makanan pokok, penyediaan kopma, ruang isolasi beserta
alat kesehatan dan obat-obatnya, pembangunan kamar mandi, dan lain sebagainya.
Pemerintah kabupaten Blitar sangat mengapresiasi bentuk keseriusan
yang dilakukan pihak Pesantren. Tak terkecuali dari Polres dan camat, mereka
mendukung untuk mengaktifkan kegiatan belajar santri. Menurutnya, Pesantren ini
pantas untuk dijadikan Pesantren tangguh Semeru. Tak terkecuali dengan pihak
dinas kesehatan, pengecekan yang dilakukannya di beberapa unit Pesantren, meyakini dan mengamini
bila peraturan yang dicetuskan oleh pemerintah benar-benar ditaati. Baginya,
menaati protokol kesehatan dan disiplin, merupakan cara yang paling efektif
untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.
Dukungan dari pemerintah daerah juga dilayangkan dalam bentuk
penggemblengan pengurus satgas covid-19 pada hari-hari ini. Pendidikan satgas
covid-19 ini memang penting, mengingat tidak setiap hari pihak pemerintah
sekitar mengkroscek aktivitas kegiatan santri. Sedangkan, yang seharusnya patut
diarahkan dan dididik ialah pengurus satgas yang memang setiap hari
berinteraksi dengan santri.
Setelah acara usai, pemerintah sekitar terjun ke lini-lini unit
Pesantren untuk menta’kidi konsep apa saja yang harus dihadapi tiap
departemen bila santri tiba. Pemerintah sekitar memberikan saran kepada seluruh
satgas untuk selalu berkoordinasi, bila terjadi permasalahan yang memang
membutuhkan bantuan darinya. Pemerintah sekitar tetap akan melihat perkembangan
aktivitas santri dan arahan kepada satgas terhadap berjalannya aktivitas santri
nantinya.
Pesiapan demi persiapan sudah dipresentasikan dan dikoordinasikan
bersama dengan para undangan yang menghadirinya. Pesantren tinggal menunggu launching
dari pemerintah kabupaten Blitar untuk menjadi Pesantren tangguh Semeru. Bisa
dipastikan, agenda tersebut akan diluncurkan apabila santri sudah tiba di
Pesantren. Menjadi Pesantren tangguh paling tidak harus menyiapkan beberapa
hal, diantaranya menciptakan Pesantren sehat. Makna dari Pesantren sehat, santri
secara rutin menggunakan masker, cuci tangan, olahraga, dan jaga jarak. Semoga,
semangat dan kesungguhan pengasuh beserta jajaran pengurusnya, new normal bisa
dijalankan dengan sukses. Wallahu a’lam bi as-shawab.
Komentar
Posting Komentar