Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2022

SANTRI DAN AGEN OF CHANGE

By. Muh. Imam Sanusi al Khanafi Pembahasan mengenai sistem pendidikan pesantren selalu mengundang diskusi dan pengamatan yang tidak berkesudahan. Lembaga ini menjadi "magnet" yang selalu menarik minat masyarakat untuk menelaah dan mengkaji secara berkelanjutan. Lembaga ini patut menjadi gudang keilmuan, khususnya agama. Ciri khas manajemen dan tata kelola, beserta adopsi kearifan intelektual kaum sarungan menjadi jawaban atas kegersangan pendidikan dewasa ini, yang hanya mengkultuskan aspek intelektualitas, namun gersang nilai moralitas. Kini, mereka merupakan calon generasi yang siap berkontribusi ke masyarakat pribumi dalam berupaya mengamalkan ilmunya untuk membentuk masyarakat yang agamis, mengerti huruf, dan paham akan pentingnya kultur budaya. Selama ini, pesantren masih peka terhadap tuntutan zaman dan perannya dalam segala aspek kehidupan. Aktivitas pendidikan pesantren sudah di desain secara fleksibel untuk menghadapi setiap tantangan di era modernisasi, dengan jargo...

MOMENTUM KEMERDEKAAN, GENERASI, DAN DEKADENSI MORAL

By Muh. Imam Sanusi Al Khanafi Di Bulan 17 Agustus, merupakan momen bersejarah bagi penduduk Indonesia. Seluruh bangsa Indonesia dari sabang sampai merauke secara serentak memperingati hari kemerdekaan negara republik Indonesia. Bila kita menengok kebelakang, para pendiri bangsa ini telah mengorbankan fikiran, dan jiwa raga mereka untuk mewujudkan sebuah negara yang merdeka, maju, dan berdiri secara kokoh. Tentu pengabdian dan pengorbanan mereka menjaga tanah air   tidak semudah di era sekarang. Nyawa menjadi taruhan, demi menjaga negara yang tercinta agar tidak dijajah oleh negara lain. Akankah kita melupakan semua jerih payah yang dilakukan oleh pahlawan kita ? tentu sangat disayangkan apabila generasi kita tidak peka dan respect dengan hari kemerdekaan ini. Namun, cara memperingati kemerdekaan tidak harus berfoya-foya dengan aneka pagelaran yang justru menimbulkan rasa sedih bagi leluhur kita. Seperti yang kita lihat di era sekarang, masyarakat lebih memilih mengadakan kegiat...

BERKARYA, TANTANGAN, DAN SOLUSINYA

  By. Muh. Imam Sanusi Al Khanafi Produktif berkarya memang tidak mudah. Berbagai tantangan dan hambatan harus siap dihadapi. Jika mudah menyerah, mustahil bisa produktif. Allah SWT memberikan tantangan kepada hamban-Nya dengan beraneka ragam. Supaya manusia menggunakan nalar fikirnya untuk menemukan solusi yang terbaik. Manusia merupakan produk Allah SWT yang paling unik. Betapa tidak, manusia memiliki karakteristik seperti malaikat, tumbuhan, dan hewan. Karena manusia memiliki akal, hikmah, tabi’at, dan nafsu. Berbeda dengan malaikat yang hanya memiliki akal dan hikmah. Sedangkan tumbuhan dan hewan hanya memiliki tabi’at dan hawa nafsu. Apabila manusia tidak bisa mengendalikan akal dan hikmahnya , bisa jadi ia seperti hewan atau tumbuhan. Sebaliknya , apa bila mampu mengendalikan akal dan hikmahnya, maka ia seperti malaikat. Dalam kehidupan manusia, minimnya produktifitas karya merupakan bentuk lemahnya manusia dalam mengendalikan akal dan hikmahnya. Kuatnya...