Edisi Ramadhan (5): Amaliah-amaliah Penuntut Ilmu dan Waktu yang dianjurkan dalam Kitab Jawahirul Adab
By. Muh. Imam Sanusi Al Khanafi Di bulan Ramadhan ini, penulis melanjutkan edisi ke lima dalam kajian Jawahirul Adab. Dalam kesempatan ini, masih banyak amaliah-amaliah yang dianjurkan oleh ulama’ dalam menuntut ilmu. Tujuannya tidak lain supaya ilmu yang dicari tidak sekedar kulitnya, namun bisa didapat sampai ke akar-akarnya. Tentu ulama’ dahulu tidak instan dalam menciptakan amaliah ini. Berbagai proses telah dilaluinya. Maka tidak heran karya-karya yang dikarang masih eksis di era sekarang. Ulama dahulu tidak sekedar beretorika, namun juga telah mengalami fase-fase sulit dalam menuntut ilmu. Dalam lanjutan materi sebelumya, penulis mengawali pada bait ke lima belas. Dalam bait ini, kyai Nawawi menyarankan untuk menta’dzimkan ilmu dan sesama pencari ilmu. Jangan mementingkan diri sendiri dalam thalabul ilmi. Ajaklah temanmu untuk berdiskusi, supaya ilmu yang sulit dipahami bisa diringankan dengan bahsu masail. Metode yang ditawarkan oleh kyai Nawawi sebetulnya sudah diterapkan...